MOTIVATION LETTER

                Hallo teman-teman, kenalin namaku Aida Nur Fitria, biasa dipanggil Aida. Aku adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Aku memiliki seorang kakak perempuan dan adik laki-laki. Diantara kami bertiga, sifat dan kepribadianku lah yang paling berbeda. Jika kakak dan adikku menyukai game ,film, dan hal lain yang membuat bahagia, tidak denganku yang setiap kali mulai bermain game ataupun menonton film selalu merasa rugi akan waktu, entah aku yang berlebihan atau bagaimana, tapi itulah yang benar-benar aku rasakan. Mungkin ini dampak dari aku yang suka menonton video atau membaca buku tentang motivasi dan pengembangan diri. Walaupun banyak orang yang heran akan hobiku ini, tapi jujur aku sangat-sangat senang ketika melakukan hal tersebut.

                 Walaupun aku telah mengetahui hal-hal yang aku suka, tapi terkadang aku iri kepada kakak dan adikku, karena mereka jauh terlihat lebih bahagia daripada aku. Dan aku merasa bahwa lebih banyak orang yang senang bergaul dengan mereka daripada aku. Aku yang memang orangnya sensitif terutama terhadap perkataan orang lain, pemikir, jarang senyum, gampang stres, kurang tenang dalam menyikapi segala sesuatu atau grusa-grusu, dan banyak hal lain yang jika aku berada di posisi orang lain pun juga akan males bergaul dengan orang sepertiku. Bahkan ayahku juga sering bilang bahwa ciri penghuni surga adalah orang yang tersenyum, dimana ketika itu aku sedang cemberut karena sedang banyak tugas. Karena prasangka itu, banyak sekali masalah yang datang yang berkaitan dengan hal tersebut. Rasanya, aku ingin sekali berada di posisi mereka, yang tidak perlu khawatir akan masa depan, yang bebas melakukan apapun yang mereka suka, yang tidak merasa perlu merasa untuk membahagiakan siapapun kecuali dirinya. Keinginan itu selalu muncul dalam benakku.

                Sampai suatu saat aku merasa capek dengan diriku dan mulai menerima diriku apa adanya, bukan karena diriku sempurna, tapi karena aku mensyukuri segala nikmat yang telah Allah berikan dan berusaha menjadi versi terbaik bagi diriku. Karena berdasarkan penelitian yang aku baca, bahwa rasa sensitif itu sulit dihilangkan, untuk itu kita hanya bisa berdamai dengannya. Karena bukan seberapa sensitif dirimu yang paling penting, melainkan seberapa kuat kamu untuk menghadapi lingkunganmu, seberapa kuat kamu untuk bangkit dari energi negatif yang kamu rasain. Cara supaya kita bisa mendapat kebahagiaan dan kepuasan terhadap diri kita yaitu ketika kita melakuka sesuatu, jangan karena kita ingin membuat orang lain terkesan, lakukan karena kita ingin melakukannya, lakukanlah karena itu hanya untuk kita. Sedangkan cara supaya kita tidak mudah stres yaitu dengan meyakini bahwa hidup ini telah ada yang mengatur, ada sesuatu yang ngga bisa kita kontrol, untuk itu jangan terlalu ngoyo dan fokus saja pada sesuatu yang bisa kita kontrol. Dengan begitu kita juga jadi lebih tenang dan menerima segala sesuatu dengan ikhlas. Terkadang kita di atas dan terkadang kita di bawah, ketika kita diatas kita tidak boleh sombong. Karena orang sombong itu seperti orang yang berdiri diatas gunung, dari atas dia memandang semua orang dibawahnya kecil, dia tidak sadar bahwa orang dibawah juga memandangnya kecil. Dan ketika kita dibawah, ingatlah bahwa tekanan ada untuk menguatkan, bukan untuk menghancurkan. Dan pasti suatu saat kita akan merasa ingin menjadi orang lain lagi, tapi ingatlah, hal yang paling sulit adalah mencintai diri sendiri karena kita memberikan standar yang terlalu tinggi untuk diri kita sendiri. Tetaplah berjuang untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mental Health